Search This Blog

Tuesday 15 July 2014

Kawalpemilu.com

  BERANDA      PROPERTI       SOSIAL        SERBA SERBI      KESEHATAN       
www.jbsprokalbar.blogspot.com 


KPU tetapkan Jokowi menang di pilpres

Joko Widodo
Joko Widodo antara lain dicalonkan oleh PDIP, partai yang dipimpin Megawati Sukarnoputri
Berdasarkan penghitungan suara yang dikumpulkan di 33 provinsi, Jokowi-Kalla mendapatkan 53,15% atau 70.633.576 suara.
Pesaing mereka, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 46,85% atau 62.262.844 suara, yang membuat Jokowi unggul 8.370.732 suara atas Prabowo.
KPU menyatakan jumlah suara sah sebanyak 132.896.438 suara.
Penetapan dilakukan setelah KPU merampungkan proses penghitungan seluruh provinsi, Selasa (22/07).
Menjelang pengumuman hasil pilpres, kubu Jokowi mendeklarasikan kemenangan, seperti disampaikan Megawati Sukarnoputri, ketua umum PDI Perjuangan, partai yang mendukung pencapresan Jokowi.
"Saya ingin menyatakan bahwa kami, partai yang mencalonkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menang," kata Megawati.
Ditolak Prabowo:
Beberapa jam sebelumnya, Prabowo menyebut proses pilpres ini tidak demokratis dan ia menyatakan mundur.
Mantan komandan jenderal Kopassus dan panglima Kostrad ini menduga kecurangan yang masif dan terstruktur.
"Menolak pelaksanaan pilpres 2014 yang cacat hukum dan dengan demikian kami menarik diri dari proses yang sedang berlangsung," kata Prabowo di depan para pendukungnya di Jakarta.
Menanggapi langkah Prabowo, anggota KPU Hadar Gumay mengatakan hasil pemilu tetap sah secara hukum, walaupun ditolak oleh Prabowo.
"Tidak ada masalah. Saksi (kubu capres) tidak hadir, tidak mau menandatangani, atau mereka memprotes, itu tidak masalah. Itu cuma menjadi catatan. Tetapi yang kami putuskan itu merupakan keputusan formal, resmi dan legal," kata Hadar Gumay.
Sejumlah pengamat mengatakan Prabowo bisa melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi jika tidak puas dengan proses pilpres.

Sumber : BBC 

Kawalpemilu 
Klick Disini ...!

Monday 14 July 2014

Tim nasional Jerman menjuarai Piala Dunia

  BERANDA     PROPERTI      SOSIAL       SERBA SERBI     KESEHATAN       
www.jbsprokalbar.blogspot.com 

RIO DE JANEIRO, Tim nasional Jerman menjuarai Piala Dunia setelah mengalahkan Argentina 1-0 pada laga final di Estadio do Maracana, Minggu (13/7/2014). 


Bagi Miroslav Klose, pertandingan itu mungkin menjadi laga internasional terakhir, mengingat usianya yang sudah 36 tahun. Namun, apa pun yang terjadi, Klose akan meninggalkan turnamen ini sebagai pemain terbesar dalam sejarah sepak bola Jerman dan Piala Dunia. 

Sepanjang Piala Dunia ini, Klose mencetak dua gol dan itu menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia, dengan 16 gol.

Selain itu, Klose juga menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah yang mengoleksi empat medali Piala Dunia, dan semuanya diraih secara berturut-turut.

Pada 2002, Klose meraih medali perak, setelah Jerman kalah 0-2 dari Brasil saat final. Empat tahun kemudian, Klose meraih medali perunggu setelah membantu Jerman mengalahkan Portugal 3-1 pada perebutan tempat ketiga.

Pada Piala Dunia 2010, Klose kembali mendapatkan medali perunggu setelah Jerman menang 3-2 atas Uruguay pada laga perebutan tempat ketiga. Kini, Klose memiliki medali emas.

Sumber : Kompas.com 

Thursday 10 July 2014

ARGENTINA VS BELANDA 0 - 0

  BERANDA     PROPERTI      SOSIAL       SERBA SERBI     KESEHATAN       
www.jbsprokalbar.blogspot.com 




Argentina lolos ke final Piala Dunia 2014 setelah menundukkan Belanda melalui adu penalti dengan skor 4-2 seusai 120 permainan skor 0-0 dalam pertandingan semifinal Piala Dunia 2014 di Arena Corinthians, Sao Paulo, Brasil, pada Kamis pagi WIB (10/7/2014).
Kiper Argentina Sergio Romero tampil sebagai pahlawan saat adu penalti setelah secara luar biasa memblok dua tendangan keras eksekutor Belanda Ron Vlaar dan Wesley Sneijder. Dua penendang penalti Belanda sukses yakni Arjen Robben dan Dirk Kuyt.
Sebaliknya penjaga gawang Belanda Jasper Cillessen gagal menghentikan satu pun eksekusi penalti para pemain Argentina yakni Lionel Messi, Ezequiel Garay, Sergio Aguero, dan Maxi Rodriguez.
Argentina di final akan bertemu Jerman, yang secara mengejutkan menggilas tuan rumah tim samba  dengan skor sangat telak 7-1 pada pertandingan semifinal pertama.
Pertandingan Argentina vs Belanda berjalan ketat namun minim peluang karena ketatnya pertahanan kedua tim. Masuknya Aguero untuk tim Tango pada menit 81 pun tak mengubah jalannya pertandingan.
Untuk menambah ketajaman serangan, pada babak pertama perpanjangan waktu Belanda memasukkan Klaas-Jan Huntelaar menggantikan Robin van Persie, sedangkan di sisi Argentina Maxi Rodriguez masuk menggantikan Ezequiel Lavezzi.
Pada babak pertama kendali permainan dalam laga yang dipimpin wasit Turki Cuneyt Cakir ini lebih dikuasai para pemain Argentina. Namun jelas terlihat tidak mudah bagi tim berjuluk Tango untuk menerobos lini pertahanan skuat Oranje yang digalang oleh Vlaar dan Bruno Martins Indi.
Memasuki babak kedua Belanda meningkatkan serangan, namun juga terbentur kekuatan pertahanan Argentina yang dikawal Martin Demichelis.
Sepanjang pertandingan minim peluang yang terjadi akibat ketatnya lini pertahanan masing-masing tim.
Pada 45 menit babak pertama tendangan ke arah gawang yang dilakukan Argentina tercatat hanya dua, bahkan Belanda hanya satu.
Pada menit ke-14 satu peluang tendangan bebas Lionel Messi masih bisa diselamatkan kiper Belanda Jasper Cillessen.
Sekitar 9 menit berikutnya giliran sundulan kepala Ezequiel Garay  memanfaatkan umpan silang Ezequiel Lavezzi hanya melayang tipis di atas mistar gawang Belanda.
Memasuki babak kedua, Belanda mencoba menaikkan intensitas serangan lewat motor utamanya tentu saja Arjen Robben. Namun, memang tidak mudah baginya untuk melewati Martin Demichelis dan Marcos Rojo.
Satu peluang tendangan bebas untuk Belanda yang dieksekusi oleh Wesley Sneijder pun masih melambung tinggi di atas gawang Argentina yang dikawal Sergio Romero.
Memasuki menit 73, Robin van Persie mendapat umpan Daryl Janmaat, namun bomber Belanda itu telanjur offiside. Hanya 2 menit berikutnya giliran striker Argentina mendapat peluang namun juga terjebak offside.
Bukti bahwa Robben tak mudah melewati pertahanan Argentina terjadi pada menit 90. Berpeluang melepas tendangan dari jarak dekat ke gawang Argentina, bidikan Robben masih bisa diblok Javier Mascherano.
Dengan selesainya 90 menit laga, maka penentuan pemenang diteruskan ke perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Namun, hingga 120 menit pertandingan, skor tetap 0-0 dan pemenang harus ditentukan melalui adu penalti.
Susunan pemain:
Belanda: 1-Jasper Cillessen; 3-Stefan de Vrij, 2-Ron Vlaar, 4-Bruno Martins Indi (7-Daryl Janmaat 46’), 15-Dirk Kuyt, 5-Daley Blind; 6-Nigel de Jong (16-Jordy Clasie 62’), 11-Arjen Robben, 20-Georginio Wijnaldum, 10-Wesley Sneijder; 9-Robin van Persie (19-Klaas-Jan Huntelaar 96’)
Cadangan: 8-Jonathan de Guzman, 12-Paul Verhaegh, 13-Joel Veltman, 14-Terence Kongolo, 17-Jeremain Lens, 18-Leroy Fer, 21-Memphis Depay, 22-Michel Vorm, 23-Tim Krul
Argentina: 1-Sergio Romero; 4-Pablo Zabaleta, 15-Martin Demichelis, 2-Ezequiel Garay, 16-Marcos Rojo; 14-Javier Mascherano, 6-Lucas Biglia, 8-Enzo Nicolas Perez (18-Rodrigo Palacio 81’), 10-Lionel Messi; 22-Ezequiel Lavezzi (11-Maxi Rodriguez), 9-Gonzalo Higuain (20-Sergio Aguero 81’)
Cadangan: 3-Hugo Campagnaro, 5-Fernando Gago, 7-Angel Di Maria, 12-Agustin Orion, 13-Augusto Fernandez, 17-Frederico Fernandez, 19-Ricky Alvarez, 21-Mariano Andujar, 23-Jose Basanta
INFO PRA-PERTANDINGAN
Berikut empat pertarungan kunci Belanda vs Argentina:
Pemain sayap Arjen Robben vs bek Argentina Marcos Rojo
= Menghentikan Robben adalah tugas utama Argentina dan memerlukan upaya ekstra bagi Rojo. Bek klub Portugal Sporting Lisbon itu memegang peran kunci menghentikan Robben di sisi kanan wilayah serang Belanda atau sisi kiri pertahanan Argentina.
= Masalah bagi Rojo, Robben bukan tipe pamin yang terpaku di posisi resmi yang diumumkan di starting line up. Pemain Bayern Munchen itu bisa saja bergerak ke tengah atau ke sisi kiri. Jadi, tentu tidak mungkin bagi Rojo untuk mengikutinya terus menerus, karena kalau itu terjadi, maka Dirk Kuyt yang akan masuk memanfaatkannya.
Pelatih Argentina Alejandro Sabella secara terang-terangan mengungkapkan rencana skuat asuhannya untuk mengganjal laju juru gedor berusia 30 tahun yang merumput bersama klub Jerman Bauern Munchen itu merupakan pekerjaan yang sungguh berat.
“Dia bisa membuat Anda keluar dari pertarungan satu lawan satu. Jadi di mana pemain terdekat dengan dirinya harus berkelompok menahannya. Jika dia sedang memainkan kecepatannya, maka akan sulit untuk mengambil bola darinya,” kata Sabella di Arena Corinthians, Sao Paulo, pada jumpa pers menjelang semifinal seperti ditulis Reuters.
Sabella mengaku tidak khawatir Robben akan dengan mudah menjatuhkan diri di kotak penalti lawan. “Dia punya bakat yang lebih besar (daripada sekadar diving),” kata pelatih tim berjuluk Tango itu.
Gelandang Belanda Wesley Sneijder vs gelandang Argentina Javier Mascherano
Sneijder tersingkirkan sejak penampilannya yang tidak mengesankan di ajang Euro 2012. Namun pelatih Louis van Gaal telah memberinya kesempatan kembali dan agaknya pemain klub Turki Galatasaray itu tidak menyia-nyiakan peran barunya yang lebih menyerang.
Dia memainkan peran penting dengan menyokong pergerakan para juru gedor di barisan depan Belanda dan terkadang Sneijder sendiri berperan sebagai eksekutor ke gawang lawan. Kemampuannya mengontrol permainan di lapangan tengah berdampak besar bagi permainan Belanda sepanjang Piala Dunia 2014.
Mascherano lebih cenderung pada posisi sebagai bek tengah dalam beberapa waktu terakhir di klubnya Barcelona. Tetapi apa yang diperlihatkannya di Brasil ialah kemampuannya yang tak kalah baik sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia. Membatasi pergerakan Sneijder akan menjadi kesuksesan Mascherano.
Striker Argentina Lionel Messi vs gelandang bertahan Daley Blind
Belanda telah menunjukkan bahwa permainan sepak bola modern bukanlah satu pemain bertahan menjaga satu ujung tombak lawan. Ini akan diperlihatkan Blind terhadap Messi.
Messi telah membuktikan bahwa dirinya menjadi pemain paling berbahaya sepanjang turnamen ini dengan kemampuan menggiring bola yang mumpuni dia selalu menyulitkan lini belakang lawan.
Blind bisa menjaga pergerakan Messi jauh dari kotak penalti dengan bantuan Bruno Martins Indi.
Striker Belanda Robin van Persie vs bek Belanda Martin Demichelis
Ini merupakan pertemuan derby Manchester di ajang Piala Dunia. Kedua kerap kali beradu di Liga Primer Inggris. Van Persie atas nama Manchester United, sedangkan Demichelis adalah bek Manchester City.
Demichelis telah membuktikan bahwa dia adalah palang pintu tangguh sehingga City jadi juara Liga Primer Inggris. Van Persie dengan MU-nya tercecer jauh di belakang Demichelis dengan City-nya.
Di babak kncok out Piala Dunia 2014, Van Persie tidak berkibar, tapi Belanda terus melaju, dan di semifinal dia harus membuktikan ketangguhannya menerobos pertahanan yang digalang Demichelis.
Pertemuan kedelapan
Ini merupakan pertemuan kedelapan kedua tim. Menurut data Federation Internationale de Football Association (FIFA), Belanda memenangi empat laga dari delapan pertemuan tersebut, tiga seri, dan Argentina hanya bisa sekali yakni di final Piala Dunia 1978 dengan skor 3-1 lewat perpanjangan waktu.
Dari delapan pertemuan tersebut, Oranje, julukan tim Belanda, berhasil menjaringkan 13 gol berbanding hanya 6 gol milik skuat Tango.
Dengan perbandingan sedemikian, wajar apabila pertarungan yang akan disiarkan secara langsung oleh TvOne dan AnTv ini disebut sebagai laga berat bagi pasukan Sabella.
Persoalan semakin rumit bagi Argentina karena salah satu juru gedor mereka, Angel di Maria, dipastikan absen dalam laga nanti lantaran cedera. Sedikit beruntung, Sergio Aguero yang sebelumnya cedera mulai pulih dan dinyatakan siap merumput kontra Belanda.
Di sisi berseberangan, Belanda kehilangan tembok besar di lini belakang yakni Ron Vlaar yang dikabarkan juga mengalami cedera meskipun sebenarnya tampil penuh ketika menundukkan Kosta Rika di fase perempat final.

Wednesday 9 July 2014

BRASIL VS JERMAN 1 - 7

  BERANDA     PROPERTI      SOSIAL       SERBA SERBI     KESEHATAN       
Brasil tersingkir dengan amat mengenaskan usai ditumpas habis oleh Jerman 7-1 di laga semi-final.



Secara mencengangkan, Brasil terempas dari Piala Dunia 2014 di hadapan pulik sendiri dengan sungguh mengenaskan usai dibantai habis Jerman 7-1 di Estadio Belo Horizonte dalam laga semi-final, Rabu [9/7] dinihari WIB. Dengan demikian, pasukan Joachim Low berhak melaju ke final dan akan menghadapi lawan antara pemenang Argentina dan Belanda. 
Babak pertama
Brasil langsung aktif menyerang di awal babak pertama ini. Di menit ketiga, Marcelo melakukan gebrakan dengan menyepak bola dari luar kotak penalti. Jauh dari target, gawang Jerman masih aman.
Jerman coba membangun serangan melalui pergerakan dari Sami Khedira. Sang gelandang melepaskan tendangan first-time dari luar box Brasil. Lucunya, malah mengenai koleganya sendiri. Gagal.
Namun pada menit ke-11 peluang dari Thomas Muller sukses membuka keunggulan bagi tim Panser. Sodoran dari Toni Kross mampu dituntaskan dengan apik oleh Thomas Muller. 1-0 Jerman membuat publik Brasil tersentak.
Miroslav Klose kembali menebarkan serangan di pertahanan Brasil. Julio Cesar tapi hebat, dia dengan nyaman memeluk tendangan dari sang striker pada menit ke-21. Tapi tidak demikian pada dua menit berikutnya. Klose mampu memasukkan bola ke gawang Cesar untuk membuat dirinya memecahkan rekor gol terbanyak sepanjang masa di Piala Dunia yang dipegang legenda Brasil, Ronaldo.

Brasil semakin merana. Hanya berjarak satu menit, gawang mereka kembali robek untuk kali ketiga. Kali ini Toni Kroos yang menamakan diri di papan skor usai dia memaksimalkan umpan dari fullback Philipp Lahm.
Unggul tiga bola, mental Brasil makin runtuh. Tak perlu waktu lama, hanya memerlukan waktu dua menit untuk mengocok pertahanan anak-anak Luiz Felipe Scolari, skuat Joachim Low semakin menjauh. Pergerakan Khedira diakhiri dengan sentuhan manis dari Toni Kroos berhasil membuat gawang Cesar lagi-lagi bergetar untuk kali keempat.
Jerman menambah penderitaan Brasil saat pertandingan berjalan setengah jam. Jika tadi memberi servis kepada rekan-rekannya, kali ini Khedira yang ikutan masuk namanya di papan skor. Menyambut permainan dari Mesut Ozil, gelandang Real Madrid ini tak menyia-nyiakannya menjadi gol kelima.
Di sisa waktu yang ada, tak ada lagi gol tambahan. Brasil memasuki ruang ganti dengan kepala tertunduk. Brasil bak anak ayam kehilangan induk sepanjang 45 menit pertama.

Babak kedua
Enam menit paruh kedua berjalan, Brasil berusaha memperkecil ketinggalan melalui aksi dari Oscar. Dari jarak dekat, dia mendapatkan ruang tembak. Sayang, aksinya itu tak mampu menaklukkan Manuel Neuer. 
Saat berupaya menaikkan moral dengan serangan cepat di awal babak kedua, Jerman justru terlihat bisa bermain lebih rileks. Muller memperoleh peluang di menit ke-60 lewat sebuah sepakan keras. Tapi kesigapan Cesar membuat gol tak lagi bertambah.
Enam menit kemudian Cesar kembali melakukan aksi penyelamatan gemilang saat dia keluar dari gawangnya untuk menyapu ancaman berbahaya di luar kotak penalti.
Tapi di menit ke-69, Cesar akhirnya tumbang juga. Giliran Andre Schurrle yang turut menyumbang kontribusi. Melalui sokongan dari Phlipp Lahm, Schurrle mampu mengoyak gawang Cesar.
Brasil benar-benar seperti kehilangan arah. Mereka seperti diajarkan bagaimana cara bermain sepakbola yang benar. Untuk kali ketujuh, Cesar harus memungut bola dari jalanya ketika Schurrle menjebol gawangnya setelah mengoptimalkan assist dari Muller di menit ke-79.
Di menit-menti akhir laga Jerman seperti ingin "menghadiahkan" gol pelipur lara bagi Brasil. Oscar dan Bernard mendapatkan peluang yang sayangnya tendangan dari keduanya tak membuat Neuer harus bekerja ekstra.
Tapi usaha kedua Oscar akhirnya berbuah gol. Gol yang bisa dibilang "bonus" dari anak-anak Jerman. Usai menerima assist Marcelo, pemain Chelsea ini sanggup melanjutkannya untuk mengubah skor menjadi 7-1. Tidak ada artinya sama sekali.
Peluit panjang pun ditiupkan. Publik Brasil terdiam seribu bahasa, bak keheranan. Sekali lagi satu kata, ini adalah pertandingan yang mencengangkan! 
Sumber : Goal.com dan Youtube

Saturday 5 July 2014

Butuh triliunan Data gigabyte untuk buat Satu manusia

  BERANDA     PROPERTI      SOSIAL       SERBA SERBI     KESEHATAN       
www.jbsprokalbar.blogspot.com 

Butuh triliunan Data gigabyte untuk buat Satu manusia

Butuh triliunan Data gigabyte untuk buat Satu manusia

 Manusia memang makhluk Yang Ulasan Sangat fenomenal. Untuk Artikel Total 10 Miliar sel Saraf di otak, regular tidak ADA Yang Bisa mengalahkan manusia kemampuan Mengolah 'data'. Lalu kira-kira berapa JUMLAH Data Yang dibutuhkan untuk MEMBANGUN manusia ITU Sendiri?
Sebuah video blog Sains terkenal di Youtube, Veritasium, BERHASIL menggunakan Rumus Matematika untuk Menghitung Data atau INFORMASI Yang diperlukan untuk MEMBANGUN manusia Bahasa Dari Ujung Rambut hingga Ujung kesemek.
Hasilnya pun Ulasan Sangat mengejutkan, seorang manusia DEWASA setidaknya memiliki Data atau INFORMASI Total di tubuhnya sebanyak 60 zettabyte (sekitar 65 triliun gigabyte). Hasil perhitungan diperoleh inisial Bahasa Dari kalkulasi perkalian 40 triliun sel di TUBUH manusia Artikel Baru 1,5 GB Data untuk genetik TIAP selnya.
Ya, HANYA diperlukan 1,5 GB INFORMASI untuk Satu Kode genetis PADA Satu sel TUBUH manusia. Uniknya, untuk membedakan manusia Satu Artikel Baru manusia TOTAL HANYA dibutuhkan perbedaan data yang kurang Bahasa Dari 1 megabyte. Hal inisial dikarenakan hampir seluruh manusia di Muka Bumi memiliki 99,9 persen khususnya INFORMASI genetik Yang sama.
Veritasium juga memperkirakan PADA Tahun 2020 Nanti seluruh data digital Yang ADA di Dunia belum Mampu menandingi JUMLAH Data Dalam, TUBUH manusia. Data JUMLAH KARENA memang Dunia Tahun digital 2020 HANYA mencapai 40 zettabyte, terpaut 20 data zettabyte Bahasa Dari seluruh penyusun Satu Saja manusia, Gizmodo (07/03).