Search This Blog

Sunday 19 April 2015

RED BORNEO

   BERANDA     PROPERTI      SOSIAL       SERBA SERBI     KESEHATAN    
www.jbsprokalbar.blogspot.com 


RED  BORNEO 
 (  BACAN  KALIMANTAN / RUBY BORNEO )




merah fanta hampir sempurna

Tembus cahaya dengan senter yang redup sekalipun

Ciri  Khas corak bermacam   kadang membentuk
motif,angka, huruf yang bisa
menambah nilai harga batu.



ASAL DAN SEJARAH BATU RED BORNEO
Nama Batu Permata : Natural Rhodonite
Batu Red Borneo adalah batu solid yang memiliki kandungan “rodocrosite memiliki tekstur yang sangat unik, serta lama kelamaan memiliki tekstur warna hitam dan terkadang ada tekstur berwarna krem muda yang sangat tipis pada permukaan batu. Batu Red Borneo merupakan batuan yang berasal dari Martapura. Batu Red Borneo hanya ditemukan di kalimantan selatan tepatnya di Kabupaten Banjar dan tidak ditemukan didaerah-daerah lain.
 Awalnya ditemukan oleh seorang penduduk di Desa Kiram atau Gunung Pematun, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Semenjak itu maka jenis batu permata tersebut semakin terkenal.
Keistimewaan
Keistimewaan batu Red Borneo ini  adalah sanggup mengalahkan batu Bacan dari Ternate dalam sebuah kontes. Bahkan menurut media antara, Presiden Jokowi juga saat ini memakai jenis batu cincin Red Borneo, maka jenis batu yang bewarna merah tersebut semakin banyak diburu pencinta dan pengoleksi batu cincin.

Kebanyakan batu Red Borneo yang dicari buru adalah yang berwarna merah polos, jenis kristal atau tembus pandang yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Sementara jenis lainya adalah Super, berkisar dengan harga ratusan ribu sampai satu juta rupiah saja.

Batu yang berasal dari Desa Kiram Kecamatan Karang Intan selain memiliki kekhasan warna merah muda dan hitam, juga karena sering tergambar bentuk motif unik dan khusus.

Bentuknya bisa bermacam-macam seperti bentuk corak, angka hingga ada menyerupai tulisan seperti Allah yang terukir di dalam batu membuat harganya semakin mahal.
"Booming" batu Red Borneo diperkirakan bertahan lama karena batu berbeda dengan koleksi lain seperti tumbuhan maupun hewan peliharaan lainnya.

Batu semakin lama disimpan semakin bagus karena selain memiliki nilai seni, juga diyakini sebagian orang juga bertuah, sehingga cukup banyak yang ingin mengoleksinya.

Kota Martapura memang sejak lama dikenal sebagai pusatnya batu mulia sehingga banyak pendatang ke kota ini hanya untuk berburu batu mulia tersebut.

Bukan hanya berlian dan Red Borneo yang dicari pendatang ke Martapura, tetapi juga aneka permata lain, seperti zamrud, yakut, merah delima, dan aneka batu permata lainnya.

Martapura bukan saja dikenal sebagai produsen batu permata tetapi juga kota ini dikenal sebagai pusat kerajinan batu permata, terdapat ratusan perajin yang menyebar lokasinya di kota ini.

Berdasarkan catatan, batu-batuan yang menjadi perhiasan yang dijual di wilayah ini antara lain akik, biduri bulan, topas, merah siam, merah daging, merah delima, cempaka, berlian, anggur, giok, intan, kuarsa, kecubung, mutiara, mata kucing, pirus, safir, yakut, zamrud, ruby,opal, spinel, bloodstone, tashmarine, quattro, dan alexandrite.


Batu permata lain yang juga terdapat di sini tetapi belum ada nama Indonesia seperti, chrysoberyl, chrysocolla, chrysoprase, hematite, jasper, kunszite, lapis lazuli, malachite, obsidian, olivine atau peridot, pyrite, tanzanite, tourmaline.
Untuk lebih mempopulerkan Red Borneo dan menambah magnet Kota Martapura maka bupati setempat Sultan Khaerul Saleh mewajibkan seluruh pejabat lingkungan pemkab setempat memakai cincin dengan batu batu mulia khas yang juga dikenal dengan nama ruby Kalimantan (natural rhodonite).

Sehingga Saat ini harga Red Borneo melambung berkisar ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. Karena keunikannya batu ini, sehingga disebut juga batu bacannya Kalimantan. Tak heran bila batu Red Borneo menjadi incaran kolektor luar negeri.

Jika anda sudah memiliki batu red borneo dan ingin tahu cara merawatnya, simak tips dibawah ini untuk bisa menjadi rujukan.
  • Jika batu sudah naik ring, dipakai setiap hari adalah yang terbaik.
  • Olesi minyak : zaitun ,baby oil  ,Minyak  kayu putih,untuk merawat warna dan mengkilap
  • Bila batu belum diikat cincin, rendam batu dengan cairan alami seperti air mineral, air ledeng,atau air AC
  • Jangan terlalu lama menjemur batu, karena bisa crack 
  • Jangan  menjemur  batu  yang  masih mengandung kadar air/belum benar-benar kering karena akan menyebabkan retak .
  • Rajin - rajin   menggosok dengan kain bahan kulit,  atau daun pisang  kering.
Demikian  sedikit  berbagi  info  mengenai  Sejarah dan  tips perawatan   Batu  Red   Borneo,
Semoga artikel  ini dapat bermanfaat dan menambah  pengetahuan kita tentang 
salah satu batuan kekayaan Nusantara  Kalimantan.
NB :  Mohon kritik  & Saran demi menyempurnakan artikel  ini...!!

 FB JualBeliSewaPropertiKalimantanBarat
                             @ Cinsedo
                            Octavianus Yap



                               TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA 



No comments:

Post a Comment