Search This Blog

Monday 20 August 2012



  BERANDA     PROPERTI      SOSIAL       SERBA SERBI     KESEHATAN      

www.cmbers.blogspot.com                                           Senin,20 Agustus 2012|12:00

 Air Danau Kelimutu Kembali Berubah Warna
 di hari Idul Fitri.
DANAU KELIMUTU TAMPAK DARI ATAS


Danau Tiga Warna

Warna Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa
Tenggara Timur pada Minggu (19/8/2012) mulai berubaha menjadi hijau muda keputihan.

Danau Arwah

cmbserbaserbi-Danau Kelimutu — jajaran danau tiga warna yang cukup dikenal ini — oleh masyarakat setempat rupanya dipercaya sebagai tempat bersemayamnya arwah dari orang-orang yang telah meninggal. Tiga kawah masing-masing mewakili jiwa-jiwa yang mendiaminya.
Fenomena alam yang menakjubkan kembali terjadi. Danau Triwarna Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, berubah warna, Minggu.
Dari pengamatan di lapangan, perubahan warna itu terjadi pada salah satu danau kawah, Tiwu Nua Muri Koo Fai, yakni dari warna hijau muda menjadi hijau muda keputih-putihan. Sedangkan pada dua danau kawah yang lain, yaitu Tiwu Ata Polo masih dalam posisi berwarna hijau tosca, dan Tiwu Ata Mbupu berwarna hijau lumut kehitaman.

Pada pertengahan Desember 2011, danau kawah di puncak Gunung Kelimutu dengan ketinggian 1.690 meter di atas permukaan laut itu juga berubah warna, yaitu pada Tiwu Nua Muri Koo Fai dari hijau tosca ke kulit telur asin. Bahkan, pada Oktober 2009 warna ketiga danau nyaris sama, yakni hijau muda.
Sekadar diketahui, untuk danau kawah Tiwu Ata Polo, perubahan ke warna hijau terjadi pada Desember 2008, yang sebelumnya berwarna coklat kehitaman. Selanjutnya, sampai saat ini danau kawah yang diyakini oleh masyarakat etnik Lio, Ende, sebagai tempat arwah jahat itu sering berubah warna dari hijau tua ke hijau tosca, atau sebaliknya.
"Warna hijau muda keputih-putihan itu mulai terjadi sekitar seminggu sebelum Lebaran," kata penjaga Taman Nasional Kelimutu, Markus Ghawa, Minggu (19/8/2012) di Ende.
Sejumlah kalangan meyakini ada hubungan antara perubahan warna Danau Kelimutu dan ramalan akan terjadi sesuatu yang penting di suatu negara atau Indonesia sendiri. Di hari yang suci ini, diharapkan perubahan warna ini tentunya sebagai pertanda baik atau positif.
Danau paling barat bernama Tiwu Ata Mbupu, yang berarti “danau  jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal”. Danau yang berada di tengah disebut danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau “danau untuk jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal”. Danau yang paling timur disebut Tiwu Ata Polo atau “danau untuk jiwa-jiwa untuk orang yang selalu melakukan kejahatan” dan ketiga warna danau tersebut selalu berubah-ubah, tidak bisa diprediksi.
Secara ilmiah, perubahan warna Danau Kelimutu merupakan faktor kandungan mineral, lumut, dan batu-batuan di dalam kawah dan juga pengaruh cahaya Matahari. Para ilmuwan yakin, danau ini terbentuk dari erupsi gunung vulkanik zaman purba.
Di luar kepercayaan tersebut, Danau Kelimutu menampilkan pemandangan yang mampu membuat Anda menghela napas dan mengagumi mahakarya sang pencipta. Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Area lain dari gunung ini tandus dengan pasir dan tanah yang tidak stabil. Masyarakat setempat yakin, Gunung Kelimutu merupakan gunung keramat dan merupakan sumber kesuburan bagi tanah di sekitarnya.

Taman Nasional Kelimutu sering dianggap Surga di Nusa Tenggara Timur

Bila Anda berjalan-jalan ke daerah Nusa Tenggara Timur, sempatkanlah untuk mengunjungi Taman Nasional Kelimutu. Bukan hanya keindahan Danau Kelimutu saja yang bisa dinikmati, namun keindahan alam lainnya juga sayang untuk dilewatkan.
BURUNG HANTU WALLACEA

Walaupun taman nasional ini merupakan yang terkecil diantara 6 taman nasional di Nusa Tenggara dan Bali, namun tidak mengurangi keindahannya. Di taman nasional ini terdapat 19 burung langka yang menjadikan taman ini sebagai rumahnya, antara lain  punai flores (Treron floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun(Rhinomyias oscillans), kancilan Flores (Pachycephala nudigula), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia Timor (Tesia everetti), opior jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal(Heleia crassirostris), cabai emas (Dicaeum annae), kehicap flores (Monarcha sacerdotum), burung madu matari (Nectarinia solaris), dan elang Flores (Spizaetus floris)
Di sini juga dapat ditemui tikus gunung (Bunomys naso), banteng (Bos javanicus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), luwak (Pardofelis marmorata), trenggiling (Manis javanica), landak (Hystrix brachyura brachyura), dan kancil (Tragulus javanicus javanicus).
Sumber: * KOMPAS, & SUARA MERDEKA



No comments:

Post a Comment