Search This Blog

Thursday 22 December 2011

Top 5 Resolusi 2012 untuk Entrepreneur


Top 5 Resolusi 2012 untuk EntrepreneurViews :168 TimesPDFCetakE-mail
Kamis, 22 Desember 2011 15:10
New-Year-2012-resolutionTahun 2011 akan segera berakhir dan tahun baru, 2012, sudah di penghujung mata. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi kinerja bisnis sepanjang tahun 2011 serta membuat resolusi untuk tahun depan. Sudahkah anda membuatnya?

Di laman online Forbes, Liz Lange--entrepreneur perempuan yang dianggap pionir dalam dunia ritel fashion dengan meluncurkan Liz Lange Maternity pada 1997--menjabarkan top 5 resolusi versinya untuk tahun 2012. Simak ulasannya berikut dan mungkin bisa dijadikan referensi tepat dalam menyusun resolusi bisnis anda untuk tahun depan.

Terobsesi dengan bisnis
Jika ingin berhasil sebagai entrepreneur, anda harus hidup dan bernafas untuk bisnis. Bisnis berskala kecil umumnya sulit untuk meraih keberhasilan. Karena itu, ada baiknya untuk mengurangi waktu untuk pribadi atau tetapkan solusi terbaik untuk menyeimbangkan kehidupan personal dengan bisnis. Perlu diketahui, anda menjadi entrepreneur karena memiliki passion yang kuat jadi pastikan hal tersebut menjadi prioritas utama.

Kelola inventaris
Jika bisnis anda memiliki atau berhubungan dengan inventaris, kelolalah dengan cermat. Bila sudah menumpuk, inventaris itu bisa menghancurkan bisnis anda. Walau mungkin bukan kegiatan yang akan menyenangkan tapi anda harus mulai untuk menguranginya. Seorang retailer pernah berkata, “kelebihan inventaris bagaikan tumor ganas yang harus dibuang agar anda bisa selamat.”

Kencangkan ikat pinggang
Bisnis tetaplah bisnis yang bertujuan mencari untung. Jika di tahun 2011 ini anda sudah sangat murah hati dengan memboroskan anggaran untuk hal-hal yang tak terlalu esensial. Di akhir tahun ini, ada baiknya anda mengecek serta mengevaluasi keuangan bisnis. Lalu, buatlah anggaran baru dengan lebih cermat.

Bila ada biaya yang harus dipotong, lakukanlah demi keberhasilan bisnis. Penting untuk diingat, konsep bisnis adalah untuk menghasilkan uang bukan untuk menghilangkannya. Jika banyak uang yang hilang selama anda menekuni usaha berarti itu bukan berbisnis yang sebenarnya melainkan melakukan hobi atau beramal.

Tanggapi respon negatif
Respon negatif bisa datang dari mana saja, termasuk dari pegawai atau konsumen. Sebaiknya, tanggapi respon negatif itu dengan bijak. Bila dalam situasi formal, pegawai anda tak mungkin mengeluarkan opini yang berkaitan dengan bisnis maka carilah waktu yang tepat dengan situasi yang lebih santai untuk mendiskusikannya. Pesta kecil-kecilan untuk menyambut tahun baru bisa menjadi momen tepat.

Begitu pula halnya dengan respon negatif dari konsumen. Perlakukan respon negatif konsumen sama baiknya dengan respon positif. Terima kritik dari konsumen dan jadikan bahan untuk evaluasi serta perbaikan kualitas. Lange selalu menghargai dan membaca surat elektronik yang berisi respon negatif atau kritikan terhadap bisnisnya. Ia juga membiasakan untuk mencantumkan data-data perusahaan seperti alamat e-mail, nomor telepon dan juga website-nya. Itu dilakukannya agar konsumen bisa mengutarakan pemikirannya mengenai bisnis yang ditekuninya.

Interaksi langsung dengan konsumen
Bukan hal yang baru sebenarnya, tapi keberadaan media sosial memang tak bisa dipandang sebelah mata terutama demi kemajuan bisnis. Walau mungkin anda tak nyaman dengan media sosial tapi sudah waktunya untuk memanfaatkan fitur-fitur dunia maya tersebut. Media sosial juga bisa membantu anda berinteraksi secara langsung dengan konsumen meski jarak dan waktu terbentang cukup lebar.

Resolusi ini sekedar contoh. Bila anda memiliki resolusi yang lebih baik dan tepat bagi bisnis anda, segera susun dan terapkan di tahun 2012. Selamat menyongsong tahun baru! semoga bermanfaat !!!(*/ely)

No comments:

Post a Comment